Bapak Internet Prihatin Dengan Perkembangan Internet Zaman Sekarang
Penggagas WWW atau World Wide Web, Tim Berners-Lee yang juga dijuluki Bapak Internet, mengaku merasa kecewa dan prihatin dengan kondisi internet saat ini. Lebih jauh dirinya bahkan menggunakan istilah internet yang tengah “sakit”. Jaringan global yang dengan mudah mengkoneksikan berbagai perangkat berteknologi canggih tersebut saat ini dikuasai oleh sangat sedikit perusahaan besar yang digdaya.
Dampak buruk internet
Pengguna internet kesulitas menjaga keamanan datanya di dunia maya dan sangat sering terjadi tindakan illegal seperti pencurian data dan sejenisnya. Hoaks serta manipulasi politik oleh para buzzer terlatih juga dimungkinkan dengan keberadaan internet. Melihat kondisi tersebut Barners-Lee memutuskan untuk bersuara. Menurutnya pihak-pihak berwenang seharusnya tak membiarkan hal-hal yang buruk tersebut di internet karena akibatnya dapat menyeret dunia dalam dystopia digital.
Lebih lanjut Bapak Internet tersebut menegaskan bila orang-orang yang memiliki wewenang membiarkan kondisi tersebut akan terjadi semakin banyak penyimpangan. Berners Lee menghimbau untuk mengembalikan kondisi web menjadi lebih sehat. Tak sekedar ajakan, pria ini mengaku telah merancang rencana untuk membuat jaringan global itu tak digunakan untuk hal-hal yang negative. Misi penyelamatan internet ini bertujuan jangka panjang membuatnya sebagai sarana yang dapat memberi manfaat seluas mungkin untuk umat manusia.
Misi menyelamatkan internet
Rancangan untuk menyehatkan jaringan internet dimuat dalam website bernama “Contract for the Web”. Secara garis besar pada website tersebut termuat kontrak yang disusun oleh sekitar 80 LSM dan organisasi terkait selama sekitar setahun. Isinya adalah himbauan kepada pihak-pihak yang memiliki kekuasaan untuk turut bertanggungjawab dalam penggunaan internet secara sehat.
Di dalam website tersebut terdapat 3 poin pernyataan penting, yaitu, kewajiban bagi pihak pemerintah adalah mengupayakan jaringan internet dapat diakses oleh siapa pun sepanjang waktu. Selain itu pemerintah juga wajib menjaga keamanan data sebagai perlindungan privasi pengguna internet terkait.
Poin kedua adalah kontrak yang menyangkut perusahaan-perusahaan startup penyedia layanan internet. Idealnya pihak tersebut dapat memberikan layanan secara terjangkau serta turut bertanggungjawab terhadap perlindungan data klien. Ketiga adalah kontrak bagi seluruh pengguna internet agar berupaya menciptakan komunitas online yang ramah serta aman untuk semua orang.
Dalam kontrak tersebut juga terdapat poin yang memperjuangkan akses internet yang bebas dan terbuka untuk semua orang.
Pemerintah dan perusahaan bertanggungjawab atas kondisi internet yang buruk
Berners Lee berpendapat bahwa penyalahgunaan internet sejatinya dipicu pihak-pihak yang mempunyai wewenang, kekuatan, serta dana yang besar. Mereka ini umumnya adalah pemerintah yang berniat melanggengkan kekuasan, atau perusahaan provider web yang berniat mendulang profit sebesar mungkin.
Terkait kontrak tersebut, Berners-Lee menegaskan bahwa unsur terpenting dari rencana yang digagas tersebut adalah masyarakat. Dengan motivasi yang besar dari seluruh elemen masyarakat dapat membuat pihak-pihak yang memiliki wewenang dan terkait bertanggungjawab. Saat ini diketahui ada 150 organisasi yang bergabung dan mendukung kontrak tersebut atau Contract for the Web.
Perusahaan-perusahaan dimaksud terutama adalah perusahaan teknologi raksasa Facebook, Google, Twitter, serta Microsoft. Selain itu kelompok aktivis hak digital yang bernaung dalam Electronic Frontier Foundation juga menyatakan dukungannya. Berikutnya adalah Pemerintah Prancis, Ghana, dan Jerman yang juga siap untuk berkomitmen.
Dengan begitu mereka wajib untuk menerapkan seluruh prinsip sebagaimana yang telah dimuat dota777 petir jitu pada website dan bersedia bekerjasama untuk mencari solusi atas masalah yang terjadi. Komitmen akan kontrak tersebut diharapkan akan menyebar ke negara-negara lainnya dalam waktu dekat ini.